Sepak Bola Membawa Derita
Sepak Bola Membawa Derita – Lalu bagaimana jika ada yang bermain sepak bola tetapi tidak bahagia? Artinya di sana ada sebuah pemaksaan kehendak oleh orang lain sehingga manusia-manusia yang bebas perbuatan dan pikirannya akhirnya menjadi tertekan. Siapa saja mereka? Banyak. Para pemain sepak bola professional yang harus menuruti perintah pelatih yang tidak disukainya misalnya. Seorang pemain sepak bola yang kreatif dan bebas akan merasa dikekang mana kala dia disuruh melakukan sesuatu padahal itu bukan tugasnya. Contoh para pemain ini adalah Johan Cruyff, Roberto Baggio, Edgar Davids yang pada akhirnya mereka rela melepaskan kesempatan bermain di tim nasional karena pelatih terlalu mengekang kebebasan mereka bermain.
Sepak Bola Membawa Derita – Atau ada juga dahulu ketika Indonesia masih dijajah Belanda, para pesepak bola asal Indonesia tidak boleh menang melawan kerajaan Belanda. Pokoknya penjajah Belanda harus menang. Walhasil para pemain Indonesia yang seharusnya bisa mengalahkan pemain-pemain VOC tersebut akhirnya secara tragis harus menyerah kalah juga di lapangan hijau oleh para penjajah itu. Sudahlah kalah di medan perang, haruslah juga Nusantara kalah di tanah lapang. Ada beberapa, satu, dua orang yang mencoba mematahkan dominasi penjajah ini tetapi kemudian akhirnya mereka berakhir tragis dan menderita sampai akhir hidupnya. Ada sebuah cerita menurut salah seorang sejaran Jakarta atau Betawi, Ridwan Saidi, para pemain pribumi atau inlander coba melawan dan akhirnya mengalahkan tim dari VOC. Tetapi, kemudian para pemainnya esoknya dibawa ke markas akibat tuduhan memberontak dan akhirnya semua pemain tim Betawi itu dipatahkan kakinya.